Jamaah haji dan umrah yang memiliki kesempatan untuk beribadah ke tanah suci, tak heran jika mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bersungguh-sungguh berdoa dan tidak berhenti berdzikir di tempat suci. Beberapa tempat mustajab di tanah suci Mekkah dan Madinah yang sahabat wajib ketahui ketika melakukan ibadah haji atau umrah yang diyakini Allah SWT tidak akan menolak doa mereka
- Multazam ( Makkah)
Multazam merupakan dinding yang terketak diantara hajar aswad dan pintu ka’bah. Multazam merupakan tempat paling utama. Banyak jamaah yang memohon ampunan kepada Allah SWT sambil menyucurkan air mata. Jika memungkinkan untuk memegang pintu ka’bah, mintalah kebaikan dan kebahagiaan bagi dunia dan akhirat.
- Hajar Aswad
Hajar Aswad menjadi posisi awal bagi jamaah haji untuk melakukan tawaf. Hajar aswad disebut juga dengan sebutan batu surga. Ketika umat Islam melakukan thawaf saat ibadah haji, umat Islam disunnahkan mencium Hajar Aswad atau mengangkat tangan (istilam) ke arahnya.
Menurut buku Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah karya Muslim H. Nasution, disebutkan bahwa di hari kiamat, Hajar Aswad akan memberikan kesaksian terhadap orang-orang yang melakukan istilam terhadapnya. Maka dari itu, bagi orang yang mencium ataupun mengangkat Hajar Aswad, maka orang tersebut akan diberi syafaat di hari kiamat. Meskipun dinilai istimewa bagi yang dapat menciumnya, tapi perlu diingat ya bahwa hukum mencium Hajar Aswad adalah sunnah. Sehingga tidak perlu memaksakan diri untuk berdesak-desakan mencium Hajar Aswad saat melakukan ibadah haji.
- Hijir Ismail
Hijir Ismail ini, dahulunya merupakan fondasi rumah keluarga Nabi Ibrahim dan merupakan tempat berteduh sewaktu membangun ka’bah. Di bawah Mizab (pancuran Kakbah). Talang air ini terletak di arah Hijir Ismail. Pancuran ini belum ada di zaman Nabi Ibrahim as. Talang ini dibuat suku Quraisy bersamaan dengan dibuatnya atap Ka’bah. Di bagian depannya tertulis lafal Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim, sedangkan pada sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya, ‘talang ini diperbaharui pelayan dua tanah suci, Fahd bin Abdul aziz Al Sa’ud, Raja Arab Saudi’. Usai berthawaf, jemaah haji atau umrah biasanya menyempatkan diri berlama-lama memanjatkan doa di sini.
- Dalam Ka’bah
Dibagian dalam Kabah memang tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Ruangan ini dipercaya sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW pernah membawa Aisyah ra ke Hijir Ismail saat Aisyah meminta izin salat di dalam Ka’bah. Saat itu, Rasullah SAW bersabda, “salatlah di sini kalau ingin salat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk bagian dari Ka’bah”. Karena itu tidak dibenarkan seseorang berthawaf dalam area Hijir Ismail, karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka’bah. Saat haji dan umrah, jamaah harus antre masuk ke dalam Hijir Ismail yang tidak terlalu luas. Usai salat sunah mutlak, mereka biasanya memuaskan diri berdoa di sini.
- Sa’i antara Sofa dan Marwah
Sa’i adalah berjalan sebanyak 7 kali putaran antara bukit Shafa dan Marwah. Prosesnya dilakukan setelah thawaf, dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah. Tidak ada bacaan wajib. Namun disarankan berdoa sesuai kemampuan, dan beristigfar.
- Belakang Makam Ibrahim J
ika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan thawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunatkan salat di belakang makam Ibrahim. Makam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka’bah, tidak jauh dari Multazam.
- Muzdalifah dan Mina
Muzdalifah, kawasan antara Mina dan Arafah. Lokasinya sekitar 10 km dari Makkah. Muzdalifah panjangnya kurang dari 4 km, berada pada satu wilayah sempit antara dua gunung yang berdekatan setelah Arafah. Sedangkan Mina, kawasan berbukit panjangnya 3-5 km, letaknya antara Mekah dan Muzdalifah. Jaraknya dari Mekah sekitar 7 km. Di Mina terdapat jamarat.
- Raudhah (Madinah)
Di Masjid Nabawi terdapat Raudah yaitu tempat antara mimbar dan kediaman Rasulullah Muhammad SAW semasa beliau hidup yang menjadi salah satu tempat istimewa bagi masyarakat muslim. Doa yang dipanjatkan di Raudhah akan dikabulkan Allah SWT. Untuk mencapai Raudah yang menjadi dambaan, umat Islam harus berebutan sebelum masuk ke tempat itu untuk shalat, berzikir, berdoa dan membaca Al Qur’an.
Sumber : Anjani.,A. 2022. “Hajar Aswad yang Disebut Batu Surga, Ini Asal Mula dan Sejarahnya”https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6003266/hajar-aswad-yang-disebut-batu-surga-ini-asal-mula-dan-sejarahnya. diakses 13 Agustus 2022. 11.50